www.sanggaryudistira.blogspot.com melayani jasa pembuatan wayang golek, topeng, patung, dan sebagainya, dengan harga yang paling murah dan hasil yang berkualitas. Jika anda ingin buat wayang golek, topeng, patung, atau pun kerajinaan tangan lainnya yang terbuat dari kayu maka tidak salah lagi, di sinilah tempatnya.

kami melayani pemesanan untuk partai besar ataupun kecil.


Sabtu, 14 November 2015

sanggaryudistira.blogspot.com : [Cerita Wayang] - Batara Kuwera

Batara Kuwera bersemayam di Kahayangan Gudapada. Batara Kuwera adalah salah satu putra dari Batara Ismaya dengan Dewi Senggani. Batara Kuwera menikah dengan Dewi Sumarekti, putri Batara Caturkanaka dengan Dewi Hira. Namun ada juga sumber yang menyatakan bahwa Batara Kuwera juga Batara Daniswara atau Danapati atau Danaraja raja Lokapala yang telah gugur melawan Rahwana raja Alengka, kemudian oleh Batara Guru diangkat sebagai Dewa yang bertugas menjaga kembang Dewaretna. Dalam pewayangan sangat sering terjadi perbedaan cerita, walaupun nama sama, karena banyaknya sanggit dan gubahan yang dibuat oleh para penutur cerita wayang dan para Dalang.

Batara Kuwera adalah lambang kesejahteraan dan kemanusiaan. Ia bertugas memberi petunjuk, fatwa, pahala, perlindungan dan pertolongan kepada manusia di marcapada. Oleh karena itu tidak aneh jika dalam pedalangan Batara Kuwera disebut juga sebagai Dewa Kekayaan. Selain sebagai seorang Dewa yang kaya, Batara Kuwera juga seorang arsitek yang hebat. Keraton Amarta yang dibangun di bekas hutan Mertani nampak sangat indah sekali berkat bantuan Batara Kuwera. Lantainya mengkilap, sehingga pada waktu Prabu Duryudana berkunjung ke Amarta waktu Sesaji Rajasuya selesai, tidak sadar diangkat kainnya tinggi-tinggi khawatir basah. Sebaliknya ketika benar-benar ada kolam disangka lantai sehingga terjebur basah kuyup sehingga disoraki para raja seratus negara. Dari sini timbul rasa malu, dendam dan iri hati Prabu Duryudana terhadap negara Amarta, yang akhirnya mengundang bermain dadu, sehingga karena kelicikan Patih Sengkuni Pandawa kalah dan harus meninggalkan Amarta dan akhirnya timbul perang besar yang disebut Bratayuda.

Dalam lakon ”Pandawa Matirta”, karena Pandawa kalah main dadu maka harus meninggalkan negeri Amarta. Untuk memperoleh kemuliaan dan kesejahteraan kembali Dewi Drupadi permaesuri Prabu Puntadewa memohon Kembang Tunjung Sugandika sebagai syaratnya. Maka Raden Bratasena diutus untuk mengupayakan kembang tersebut, namun tidak diketahui di mana kembang tersebut berada. Dalam perjalanan bertemu dengan Anoman yang sedang bertapa di hutan di tengah jalan memohon kepada Dewa untuk dapat dipertemukan dengan saudaranya tunggal Bayu yaitu Raden Bratasena. Oleh karena itu sangat kebenaran sekali, Anoman dapat menjumpai saudara tunggal Bayunya dan diberitahukannya kepada Raden Bratasena bahwa Kembang Tunjung Sugandika adanya di Taman Andana di Kahayangan Gudapada tempat bersemayam Batara Kuwera. Sesampainya di Taman Andana Raden Bratasena berjumpa dengan penunggunya dua orang raksasa Ditya Wirupaksa dan Ditya Wirakampana. Karena kembang tidak diberikannya maka terjadi perkelaian sehingga kedua raksasa dapat dikalahkan dipijak kedua lehernya tidak dapat bergerak lagi. Batara Kuwera melihat keadaan ini, maka dilerai perkelaian tersebut, supaya kedua raksasa abdi penunggu taman dilepas. Dijelaskannya bahwa kembang tersebut memang disediakan untuk Raden Bratasena, namun karena kedua raksasa tersebut tidak mengetahui bahwa Raden Bratasena itu juga Raden Werkodara, maka terjadi perkelaian.

Bentuk wayang Batara Kuwera, berhidung dempak, bermata telengan, bertopong, berpraba, bersampir, berkeris di depan, berbaju, bersepatu dan berkain rapekan Dewa, wayang ini termasuk wayang gagahan. Tetapi ada juga yang menafsirkan berhidung lancip seperti Batara Indra, bahkan ada yang menafsirkan Batara Kuwera itu juga Batara Wisrawa. Adanya perbedaan penafsiran dalam pewayangan seperti ini adalah sangat lumrah, apalagi bagi wayang-wayang yang kurang populer atau jarang sekali keluar dalam pakeliran..

Gambar Wayang Batara Kuwera :

Wayang Kulit Batara Kuwera :
wayang kulit batara kuwera
wayang kulit batara kuwera

Sumber :

  • http://caritawayang.blogspot.co.id/2013/02/kuwera-batara.html
  • http://wayangkulitpurwo.blogspot.co.id/2012/07/dudahan_15.html

0 komentar:

Posting Komentar